Sabtu, 05 Juli 2014

Mukzizat itu ada

Saya mau share ke temen - temen tentang mukzizat, dan ini di alami langsung oleh keluarga saya sendiri& Singkat cerita, tahun 2009 ibu daftar untuk pergi haji.. dan di jadwalnya berangkat pada tahun 2013 Beliau mengumpulkan uang pergi haji dari jerih payahnya sendiri.. hingga semua terkumpul.. pada tahun 2012, keluarga kami di berikan cobaan..

Saya ingat betul, pada suatu subuh. Saya terbangun hendak ke kamar kecil, setelah itu saya masuk ke dalam kamar. dan mendengar ibu sedang mengobrol dengan bapak, tak lama saya mendengar ibu mengeluh tanganya sakit.Kemudian di pijat oleh bapak, saya mendengar ibu teriak lalu tidak ada suara lagi. Bapak membuka pintu lalu mengetok rumah sebelah, yaitu adik ibu..

Pada saat itu saya tidak berfikir apa - apa, karena hari itu juga saya harus pergi bersama teman kampus karena akan ada acara untuk menyambut mahasiswa dan mahasiswi baru di kampus, dan saya jadi panitia..Tetapi saya mendengar ada yang aneh, bapak mengetuk pintu dengan sangat keras. Seketika pula saya bangun dan bergegas turun ke bawah. Menghampiri kamar ibu..

Betapa kagetnya saya melihat beliau tidak bisa mengerakan anggota tubuhnya, dan semua tetangga berdatangan ke rumah.. kakak saya pun turun ke ke bawah. Menghampiri kamar ibu. Dia terbangun, karena di rumah ramai dengan suara - suara orang menangis melihat ibu. Terutama saya..Semua lagsung bergegas mencari pertolongan, ada yang mencari kendaraan. Membalur tubuh ibu dengan minyak kayu putih.

Setelah mendapat kendaraan, saya, bapak,mas, ibu,dan adik ibu langsung membawa ibu ke rumah sakit. Kami membawa ibu ke Rs. Suyoto karena dekat dengan rumah..

Kami saking paniknya saya masih mengenakan pakaian tidur, dan kakak saya sampai tidak memakai sandal jepit begitu kami tiba di Rs kami di bawa ke UGD. Di situ ibu di periksa dengan dokter jaga..
Setelah ibu melakukan segala pemeriksaan dan tes, di situ kita semua baru tau penyakit ibu.. ibu terkena stroke ringan.

Yang ada di fikiranku waktu itu, beliau mengahbiskan waktu di kursi roda, semua anggota tubuhnya tidak bisa di gerakaan.. semua fikiran yang aneh - aneh pun muncul.. Sampai aku dan kakak ku di suruh membisikan surat - surat pada telingga ibu, sambil kami tidak berhenti menanggis, berdoa.. meminta maaf.

Tidak berselang lama tetangga di dekat rumah semua berdatangan, hingga ibu harus di rawat di ruang Intermedet semacam ruang ICU Kami masuk bergantian, maksimal hanya 2 orang. Setiap orang yang memasuki ruangan itu harus menggunakan seragam, tangan yang streril..

Di situ ibu tidak mengenali aku, betapa sedihnya.. dia tidak mengenali anak kandungnya sendiri. Kami hanya di beri waktu 10 menit.Karna ibu harus beristirahat, saya di suruh untuk pulang ke rumah. Untuj istirahat, tapi saya menolak karna saya masih mau di rumah sakit..

Sampai saya salat pun tidak bisa, karena saya terus menerus menanggis, di saat itu saya tidak tahu apakah salat saya di terima atau tidak. Tapi saya percaya bahwa salat saya akan di terima.. Setelah di bujuk, dan di nasehati oleh beberapa orang. Akhirnya saya pulang kerumah untuk mandi dan makan. Tapi saya juga tidak bisa makan.

Keesokan harinya, sebelum pergi ke rumah sakit. Saya bersih - bersih rumah. Hingga akhirnya bapak tlp dan berkata ibu sudah sadar, anda tahu berapa senangnya hati saya.. Dan sempat berbicara dengan ibu, saya bergegas mandi dan berangkat ke Rs bersama adik sepupu saya.. kemudian kakak saya menyusul..

Begitu sampai di rumah sakit, ibu bercerita. Begitu beliau bangun, beliau kaget sudah di Rs, ada infus di kanan dan di kiri tempat tidur banyak alat.. dia tidak ingat apa - apa.. kami sekeluarga tak henti - hentinya mengucap syukur..
Setelah 2 hari ibu di ruang ICU beliau kemudian di rawat di ruang perawatan biasa, dokter ibu pun terkejut atas perkembangan beliau.. semua orang menyebut ini #mukzizat

Terlepas dari itu, kami bersyukur. Setelah seminggu di ruang perawatan ibu sudah dibolehkan pulang oleh pihak Rs. Semua menanti kedatangan ibu pulang, padahal hari itu jadwal pengajian mingguan ibu - ibu di rumah..

Setelah ibu pulang dari rumah sakit, beliau masih menjalani control setiap bulanya.. itu berjalan selama 4 bulan. Saya yang selalu menemani beliau..

Saat ibu masih menjalani pengobatan, alternatif maupun medis. Banyak yang membahas tentang keberangkatan ibu pergi haji 1 tahun lagi. Apakah ibu kuat, sedangkan beliau berangkat sendiri tanpa di dampingi oleh bapak..

Di situ saya sedikit kecewa, keluarga Besar saya bukanya memberi semangat dan dorongan pada ibu, malah membuatnya pesimis. Saya sebagai anaknya tidak pernah berhenti memberi semanfat san motifasi kepada beliau, agar beliau cepat sembuh..

Berkat doa dan dukungan keluarga, akhirnya ibu sembuh total.. sekarang beliau sudah melaksanakan rukun islam yang ke 5 yaitu pergi haji
Terima kasih Allah, hamba tau di balik cobaan yang engkau berikan. Semua melatih keimananku, dan sekarang kami sekeluarga tidak pernah berhenti bersyukur terhadap apa yang kau berikan selama ini..
Love you Ibu.. ♥♥♥♥♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar