Minggu, 05 Juli 2015

Ketika perbedaan menjadi sulit

Aku sangat sedih, ketika semua orang memandang ku dengan sebelah mata. Karena kita berbeda keyakinan.

Aku tahu Itu merupakan pengahalang yang sangat sulit untuk kita lewati. Aku Cinta agamanku Begitu pun kamu.

Saat aku bersimpuh dalam sujudku, aku selalu membayangkanmu sedang berdoa dalam gerejamu.

Saat bulan Ramadan datang, aku menyambutnya dengan suka cita. Menjalankan Ibadah puasa dengan khusyuk. Berdoa tanpa henti berdoa sebanyak- banyaknya. 

Kau menemaniku berbuka puasa, walaupun kau tidak menjalankanya.

Akan Lebih lengkap mungkin Jika kami dipersatukan dalam satu keyakinan yang sama.

Tapi apakah Itu mungkin terjadi??? Atau Itu hanya angan kita semata.
Semoga tuhan menjabah doa - doaku dalam setiap sujudku. Amiiin... 


Sabtu, 04 Juli 2015

Mengikhlaskan

Harus belajar mengiklaskan dari sekarang, karena tidak semua akan kita miliki..

Semua akan kembali kepadanya, atau bahkan diambil oleh seseorang. Yang perlu disiapkan adalah mental.

Tetapi tidak mudah memang menyiapkan mental, untuk menerima apa yang harusnya terjadi. Karena semua berkerja dengan perasaan dan juga hati.

Jumat, 03 Juli 2015

Karena aku ingin sendiri

Tinggalkan saya sendiri disini, tidak udah kau tanyakan mengapa? Aku hanya butuh waktu untuk menyendiri.

Merenungi perkataanmu, memahami arti semuanya selama ini. Menetralkan hati. Aku butuh sendiri untuk itu semua.

Jangan tanyakan, sampai kapan aku butuh sendiri! Karena aku tidak tahu. Mungkin aku tahu, tapi aku tak kan menjawab itu.

Aku butuh sendiri, jangan kau usik aku dengan perhatianmu. Jangan ganggu aku dengan panggilan sayangmu.

Jangan mencoba untuk bertemu ku, karena aku ingin sendiri. Menyendiri berfikir dengan logika yang logis, menanyakan hati dengan sungguh - sungguh dan serius.

Menetralkan semua perasaan yang ku rasakan selama ini, aku butuh sendiri. Untuk semua itu.

Tolong jangan kau tanyakan lagi, mengapa??? Karena aku ingin sendiri.

Hidup itu lucu

Kita tidak pernah tahu, kapan saatnya jatuh Cinta, patah hati, tertawa, menangis, terpuruk, tertatih dan terjatuh. Semua datang dengan sangat cepat tanpa kita sadari.

Terkadang ak berfikir, mengapa semua bisa secepat itu berubah. Dari senyum yang mengembang di bibir hingga air mata yang mengalir dari pipi tak kunjung berhenti.

Ingin rasanya marah dengan keadaan yang ada, menyalahkan logika maupun hati. Tapi semua percuma, karena tidak ada gunanya lagi menyesali itu semua.

Nafasku terasa sangat berat sekali untuk ku hembuskan, terasa begitu banyak yang aku Fikiran. Begitu banyak yang mengganjal  di hati. Tapi sulit sekali untuk di ungkapkan.

Hidup terkadang selucu itu, kita sudah tahu apa yang akan terjadi. Tapi tetap saja di jalani dan akhirnya menyesal.